Mereka datang dan Keluh kesah mahasiswa


MENGAPA ALLAH MENDATANGKAN MEREKA?
( Ariyan Hakiki)
                    Alhakiki112@gmail.com
Ada apa ini? Ada apa dengan dunia? Mengapa yang tak terlihat dengan mata dapat menggemparkan dunia? Dimana keindahan hiruk pikuknya dunia?. Pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan sebagian kecil dari jeritan hati yang merindukan dunia. Seberat itukah dosa-dosa kami Ya Allah, sehingga hukumanMU amat menyiksa. Sekesal itukah Engkau pada kami Ya Allah, sehingga Engkau menjadikan kami lemah tak berdaya.. Hati ini menangis tapi tak berurai air mata karena mengingat akan diri yang hina. Apakah engkau memberikan kesempatan pada kami, untuk melihat indahnya berjabat tangan pada Hari Raya Idul Fitri? Tidak.....
#Jangan pernah berhenti berharap padaNYA, yaa saat ini hanyalah itu yang dapat diri ini pegang kokoh. Tapi diri ini selalu yakin bahwa kasih sayangMU lebih melimpah daripada azabmu, dengan nafas yang masih Engkau berikan adalah nikmat tidak berujung yang kami rasakan. Aku sangat sedih Ya Allahhh, melihat kesakitan ini. Cukupkanlah Ya Allahhh, Cukup... Sudah banyak nyawa yang terenggut oleh mereka, sudah banyak jeritan yang disebabkan oleh mereka, sudah banyak kelaparan, kemiskinan, dan keegoisan yang dihadirkan oleh kami karena mereka. Cukup Ya Allah Cukupp... Namun diri ini kembali yakin bahwa akan ada hal baik yang akan datang setelah ini. Engkau tidak akan pernah menyalahi janjimu dalam firmanmu yang Engkau labuhkan pada Surah Al-Insyirah  Sesungguhnya setelah kesulitan itu, ada kemudahan”. Mereka adalah mahlukMU Yaa Allah, mereka datang dan pergi atas kuasaMU. Namun, mereka datang ke seluruh penjuru dunia mengambil apa yang seharusnya tidak mereka ambil. Mereka mengambil senyuman dan kebahagiaan kami Ya Allahhh. Sungguh, hati ini tidak bermaksud menggugatMU tetapi inilah yang terjadi. Semua menjadi gaduh saat mereka berlabuh, semua menjadi hilang saat mereka datang, dan semua menjadi meratap saat mereka menetap
#Allah ingin mengajarkan bahwa bergantunglah hanya KepadaNYA. Sudah cukup kemunafikan dan kedzoliman yang terpampang jelas. Manusia hanya tahu bagaimana menggugat TuhanNYA tanpa berkaca siapa dirinya. Manusia hanya tahu mendebat TuhanNYA , tanpa tahu ia menghinakan dirinya. Yaaa, Allah sedang mengajarkan kita untuk terus dan bergantung hanya kepadaNYA. Allah sedang merindukan kita untuk bertaubat, Allah sedang merindukan kita untuk meminta kepadaNYA, Allah sedang merindukan kita untuk menjerit hanya KepadaNYA.. Yaa benar sekali, Allah merindukan kita...
#Kita boleh kehilangan dia (Dunia), tapi jangan karena dia , kita jadi kehilangan “DIA”, itu merupakan Alasan Allah cemburu dengan kita, Allah tidak ingin kita sangat mencintai dunia dan terjebak di dalamnya. Allah ingin mengingatkan dan menyadarkan kita bahwa ada yang lebih kekal yaitu akhirat. Mampukah kita menjaga rahmat yang Allah berikan kepada kita. Jika kita menyikapi kedatangan mereka dengan penuh dengan hati yang cemas dan ketakutan maka mereka akan menjelma menjadi azab dan monster yang mengerikan. Namun, jika kita menyikapi kedatangan mereka dengan penuh kelapangan hati dan kepasrahan hati padaNYA, maka mereka adalah utusan Allah sebagai rahmat bagi seluruh ummat bahwa Allah tengah merindukan dan ingin menyudahi angkara murka yang sudah mengeras bagai batu.
#Allah sedang menguji para Pemimpin, Allah menunjuk manusia sebagai khalifah dan wakilNYA di bumi untuk menegakkan keadilan dan menyejahterakan umat secara kaffah. Kekhalifahan bukanlah sebuah hadiah yang diperoleh untuk bersenang-senang. Kekhalifahan merupakan tugas yang harus dijalankan dengan baik dan pada akhirnya akan diminta pertanggungjawabannya kelak di dunia hingga di akhirat. Saat ini pemimpin negara Indonesia beserta jajarannya sedang diuji bagaimana mengayomi, melayani dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada negara kita ini. Bukan mudah, berharap merasakan kebahagiaan dalam berjuang tetapi itulah mengapa Allah menunjuk manusia sebagai khalifah, karena manusia mahluk yang paling mulia. Allah telah mengajarkan kepada Adam yang tidak Malaikat ketahui.
Begitupun dalam dunia pendidikan, berkaca dari diri sendiri yang tidak lain adalah seorang mahasiswa di Kampus Hijau UIN Raden Intan lampung, saat ini pemimpin Kampus Hijau tengah diuji masa kekhalifahannya. Diri ini melihat betapa banyak permasalahan yang timbul karena kedatangan mereka, namun pertanyaan yang terbesit dalam benak adalah dimana peran pemimpin Kampus Hijauku? Apakah diri ini terlalu hina untuk berharap kepadanya? Tidakkah kalian mendengar keluh kesah dan jeritan kami?. Kami adalah sekumpulan mahasiswa yang hanya ingin keadilan semata, kami sangat mengetahui dan sadar akan kesulitan yang kalian hadapi. Tetapi, jika pemimpin tidak berkorban apakah harus rakyatnya yang berkorban? Kembali lagi bukan maksud hati menggugat tetapi terlalu banyak jeritan yang menyuarakan keadilan dari pemimpin kami. Kami cukup tersiksa wahai pemimpin!!, kami merasakan jauh dari pemimpin kami. Kami rindu Kampus Hijau kami, lantas apakah rindu ini harus dibalas dengan kesusahan yang kami rasakan? Tentu tidak, diri ini sangat yakin kepada kalian Wahai Para Pemimpin Kampus Hijauku!!. Tetapi perlu diingat, hingga saat ini diri ini terus memegang teguh keyakinan kepada kalian, yang diri ini tidak berharap untuk dikecewakan..
#Menghapus air mata ibu pertiwi, Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami senantiasa bertasbih memuji dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” – (Q.S Al-Baqarah: 30). Tidakkah kalian sadar Ibu Pertiwi kita sedang menangis, menjerit kesakitan?!. Kita telah merusak, menodai, dan menghancurkannya dengan kemunafikan serta kerusakan tanpa perbaikan. Ibu Pertiwi telah sangat lama bersabar dan entah sudah berapa lautan air mata yang tumpah karenanya. Ibu Pertiwi sedang sakit karena siapa? ulah siapa? Perbuatan siapa? Bukan mereka (VIRUS) tetapi K I T A!!!. Manusiaa dengan santainya membuat kerusakan tek berujung, mereka datang untuk menghapus air mata Ibu Pertiwi. Sudah cukup kita menyiksanya, disaat hukum alam telah menghakimi sesungguhnya kita amat lemah, yaa sangat lemah tak berdaya. Kita harus berikrar mendoakan untuk kesembuhan Ibu Pertiwi...
للهُمَّ ادْفَعْ عَنَّاالْغَلَآءَ وَالْبَلَآءَ وَالْوَبَآءَ
(Ya Allah hindari kami dari kekurangan pangan, cobaan hidup, dan wabah penyakit)
فِي الدُّنْيَا خَاصَّةْ فِي بَلَادِنَا اِنْدُونِيسِيَّا
(Di Dunia khususnya di Negara kami Indonesia)
للهُمَّ ادْفَعْ عَنَّاالْغَلَآءَ وَالْبَلَآءَ وَالْوَبَآءَ
(Ya Allah hindari kami dari kekurangan pangan, cobaan hidup, dan wabah penyakit)
فِي الدُّنْيَا خَاصَّةْ فِي بَلَادِنَا اِنْدُونِيسِيَّا
(Di Dunia khususnya di Negara kami Indonesia)
Source : (Sabyan Gambus)

Sebagai Renungan akhir, diri ini mengajak para pembaca untuk mari bersama-sama memperbaiki dan mengintropeksi diri bahwa dosa, kemunafikan dan kedzoliman telah menguasai diri. Mari bersama kita bersihkan jiwa dan hati, mari bersama kita bertaubat, dan mari bersama kita kembali ke jalan kebaikan. Karena pengampunan Allah sangatlah luas, dan sejauh mana kita dalam tersesat keburukan, pada kebaikanlah diri kita akan kembali.
Semoga Allah memberkahi kita semua aamiin.....

8 comments:

9#Curhatan_Ambon

 Helooooooo kambek agen wit mii Penulis terkenal di dunia nyata dan dunia lain wkwkw. Gua bakal lanjutin lagi nih ceritanya, jadi tolong ya ...